Tapi aku mohon Tuhan, jangan Engkau biarkan dia merasakan
rasa sakit yang kurasakan jika aku teringat akan sosoknya itu. Aku tak pernah
tega jikalau dia terluka, sama seperti luka yang pernah dia buat untukku. Aku
hanya ingin melihatnya bahagia, dengan atau tanpa diriku.
Tuhan... aku tak habis pikir, kenapa aku tak pernah
menyadari kode yang dia berikan ketika dia ingin meninggalkanku. Mulai dengan volume
sms yang mulai jarang ia kirimkan kepadaku, sampai akhirnya dia tak pernah
memberi kabar padaku. Mungkin aku masih terlalu bodoh untuk mengetahui semua
kode darinya. Dia meninggalkanku perlahan, perlahan tapi pasti. Mungkin dia
melakukan itu agar aku tak terlalu merasakan sakit, tapi kamu salah kak. Itu
semua justru membuatku sangat sakit. Aku kehilanganmu disaat aku benar- benar
merasa bahagia memiliki seorang kakak sepertimu.
Tuhan, pernah aku berfikir untuk kembali ke masa kanak
kanakku. Agar aku tak pernah merasa kehilanganmu, dan tak perlu menagisi sebuah
perpisahan ini. Sepertinya dunia akan begitu indah jika tanpa rasa sakit karna
kehilangan.
Tuhan... kini aku tak pernah tahu, bagaimana kabarnya, dia
sedang apa, dia sudah makan atau belum. Tapi aku sadar, aku tak perlu mengurusi
semua itu lagi, toh dia juga tak butuh aku lagi. Telah banyak orang yang
menyayanginya yang akan mengingatkannya tentang hal itu.
Tuhan, kembali lagi, dia yang jauh disana masih akan tetap
kusebut dalam doaku. Dan aku hanya ingin memohon kepada-Mu agar dia segera
lepas dari alkohol dan rokok yang selama ini menggerogoti hidupnya. Aku tak mau
melihatnya sakit tuhan. Aku hanya ingin melihatnya bahagia, dengan senyum yang terkembang selalu di bibirnya. Itu sangat cukup bagiku.
Dan satu hal lagi, semoga engkau masih mengingatku, minimal
masih ingat bahwa aku pernah menjadi adekmu. Aku sangat bahagia akan hal itu :) -still miss you kak-
0 komentar:
Posting Komentar